Label

Minggu, 06 Mei 2012

Armyn Anggap Proses Partai Golkar Belum Final

Armyn Alianyang
 PONTIANAK—Mayjen TNI Armyn Alianyang optimis tetap berpeluang menggunakan partai Golongan Karya dalam pengusungan calon Gubernur Kalimantan Barat. Meski namanya disebut sudah Dewan Pimpinan Daerah Kalbar  coret untuk pengusulan calon ke Dewan Pimpinan Pusat. Armyn pun sudah mengambil langkah, berkonsultasi langsung ke DPP Partai Golkar, seiring pencoretan namanya di DPD.


“Sebagai partai yang profesional, kita harus yakin Partai Golkar tentu tidak akan sembarangan dalam mengambil keputusan,” kata Armyn di Pontianak, Sabtu (14/4).

Sebelumnya, Armyn diisukan dicoret dari pendaftaran pencalonan Partai Golkar disebabkan dirinya yang tidak menyertakan berkas kesediaan mengundurkan diri dari kedinasan di Tentara Nasional Indonesia (TNI).

“Kita sudah membuat surat kesanggupan tersebut. Semua prosedur itu akan kita ikuti. Bagaimanapun saya harus taat asas. Intinya kita serahkan pada mekanisme yang berlaku di Partai Golkar,” kata Armyn.

Persyaratan khusus itu tertera dalam Petunjuk (Juklak) Nomor 13/2011 tentang tata cara Pemilukada dari Partai Golkar. Dalam Bab V angka 1 (g) point 1 e Juklak tersebut disebutkan, bakal calon diwajibkan mengisi dan menandatangani formulir pendaftaran dengan melampirkan kelengkapan dokumen, salah satunya adalah surat pernyataan kesanggupan mengundurkan diri dari jabatan negeri bagi calon yang berasal dari PNS, anggota TNI dan Polri.

“ Semua mekanisme kita penuhi, termasuk menandatangani pernyataan visi dan misi. Bagaimanapun saya harus taat asas. Intinya kita serahkan pada mekanisme yang berlaku di Partai Golkar,” kata dia.

Namun, lanjut dia, ketika akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), pasti sudah mengundurkan diri.” Sekarang saya sedang dalam tahap proses penyelesaian tugas-tugas sebelum saya mengundurkan diri dari jabatan struktural maupun fungsional di TNI. Saya pasti mundur. Semua demi Kalbar,” kata Armyn.

Ia pun yakin jika Golkar adalah partai yang sangat terbuka, dari internal maupun eksternal. Kalau ada kader internal yang berpeluang untuk menang sesuai hasil riset, dapat dipastikan kader tersebut memakai perahu Golkar.

Dalam Juklak 13, lanjutnya, juga tertera jika ada tokoh lain yang bukan kader Golkar dan memiliki peluang menang sesuai hasil riset atau survey elektabilitas, maka tidak menutup kemungkinan untuk memakai Golkar. “Itulah yang sedang saya upayakan. Kita mengharapkan agar Juklak itu tidak perlu diinterpretasikan lain karena juklak itu sudah sangat jelas dan disusun dengan sempurna oleh Golkar,” kata Armyn.

Armyn sendiri menyatakan sudah mengambil langkah seiring beredar isu DPD Golkar mencoret dirinya dari pendaftaran Calon, dengan berkonsultasi langsung ke DPP. Namun dia enggan menyampaikan  hasil konsultasi tersebut. “DPP akan melihat terbaik dari yang terbaik, yang tidak tercantum (mendaftar,red) bisa saja dicalonkan. Karena DPP akan melihat hasil riset,” kata Armyn.

Seiring pencoretan di DPD, Armyn merasa telah dizalimi.  Sebab semua ketentuan sudah dipenuhi. Namun dia tetap menyerahkan sepenuhnya mekanisme kepada internal partai Golkar.  Armyn sendiri sudah mendaftar ke delapan partai politik untuk pengusungan dirinya, minus PDI-P. Tetapi untuk nama  wakil yang mendampingi, jenderal bintang dua ini, tetap merahasiakan.

Belum ada keterangan yang dapat diperoleh dari Partai Golkar hingga berita ini dilansir untuk menanggapi pernyataan Armyn. Ketua Tim Pilkada DPD Partai Golkar Kalbar, Hersan Aslirosa ketika dihubungi sedang berada di luar kota. (stm)







Tidak ada komentar: